Pages

RSS

Sabtu, 27 September 2014

Etika Profesi



Nama          : Dicky Ade Pratama
Npm           : 22411061
Kelas          : 4 IC 06
Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat (Schein, E.H, 1962).

Pengertian Etika Profesi
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.

Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas (ask - requirement) (Korten & Alfonso, 1981).
  
Etika Profesi di Bidang Teknik Mesin
Etika sangat penting dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bidang keteknikan, sehingga bila suatu profesi keteknikan tanpa etika akan terjadi penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya ketidakadilan. Ketidakadilan yang dirasakan oleh orang lain akan mengakibatkan kehilangan kepercayaan. Kehilangan kepercayaan berdampak sangat buruk, karena kepercayaan merupakan suatu dasar yang dipakai dalam suatu pekerjaan.
Pada bidang teknik mesin, seorang montir memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki mesin, salah satu contohnya montir motor, montir tersebut mengetahui apa saja kerusakan pada mesin motor tersebut. Bagian yang rusak dari motor itu sebenarnya hanya ada satu bagian, namun montir tersebut berbohong dengan mengatakan ada bagian lain yang harus diganti. Dia tau bahwa pelanggannya tidak begitu mengerti mengenai motor, sehingga dia melakukan hal tersebut. Dengan kejadian tersebut pelanggan tersebut terpaksa harus mengeluarkan uang banyak untuk memperbaiki motornya. Ketika pelanggan tersebut pindah ke bengkel lain dan mengetahui kenyataannya, maka pelanggan itu tidak percaya lagi dengan bengkel tersebut dan tidak akan kembali ke bengkel tersebut. Akibat pelanggaran yang dilakukan, bengkel tersebut kehilangan satu pelanggan, kemungkinan kejadian tersebut akan tersebar ke orang lain sehingga bengkel tersebut berdampak menjadi sepi pelanggan.

Referensi: